Nariuk adalah tradisi berburu ikan yang unik dan khas dari masyarakat adat Suku Dayak Maanyan di Kalimantan Tengah. Tradisi ini menggunakan tombak panjang yang disebut tamiang, terbuat dari bambu dengan panjang mencapai 4 meter. Pada ujung tombak, terdapat besi tajam yang dikenal sebagai tariuk, yang menjadi alat utama dalam menangkap ikan. Nama tradisi ini diambil dari alat tersebut.
Setiap tahunnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Timur menggelar Festival Nariuk untuk menjaga kelestarian tradisi ini. Festival ini diikuti oleh peserta dari berbagai kebupaten di Kalimantan yang bersaing untuk menangkap ikan dan memperebutkan hadiah yang disediakan.
Nariuk bukan hanya sekadar teknik berburu ikan, tetapi juga merupakan pengingat bagi masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem sungai. Bagi Suku Dayak Maanyan, sungai adalah sumber kehidupan yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.