Bagi Anda yang baru pertama kali mengunjungi Kalimantan, mungkin akan menemukan pemandangan kain kuning yang menghiasi berbagai tempat, seperti pohon besar atau area pemakaman. Bukan sekadar hiasan, kain kuning ini memiliki makna yang mendalam dan kaya akan nilai budaya serta kepercayaan lokal.
Kain kuning di Kalimantan sering digunakan sebagai simbol untuk menandai tempat-tempat yang dianggap keramat, baik itu makam leluhur maupun pohon yang dihuni makhluk halus. Warna kuning bukanlah pilihan sembarangan, melainkan dipilih karena dipercaya membawa energi positif dan dapat menangkal gangguan dari roh jahat. Di balik setiap kain kuning yang ditempatkan, terselip pesan bagi generasi penerus agar menghormati dan menjaga harmoni dengan alam dan leluhur.
Mengapa Kain Kuning Digunakan di Pohon-pohon Besar?
Di beberapa daerah Kalimantan, terutama di wilayah pedalaman, pohon besar seringkali dianggap sebagai tempat yang sakral. Pohon-pohon ini dipercaya sebagai tempat tinggal bagi makhluk gaib atau roh penjaga alam. Kain kuning yang dipasang di sekitar pohon berfungsi sebagai tanda pengingat bagi masyarakat sekitar untuk menjaga jarak dan menghormati keberadaan tersebut. Selain itu, kain ini berfungsi sebagai bentuk “perlindungan” dari energi negatif yang mungkin mengganggu kedamaian pohon tersebut.
Warisan Budaya dan Nilai Keharmonisan
Penggunaan kain kuning pada tempat-tempat keramat ini mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Di balik tradisi ini terdapat pesan yang kuat tentang pentingnya menjaga keharmonisan antara manusia dan alam. Kain kuning bukan hanya simbol penghormatan kepada leluhur, tetapi juga menjadi simbol bagi masyarakat Kalimantan untuk terus merawat dan melestarikan budaya serta menjaga keseimbangan dengan lingkungan sekitar.
Sebagai pendatang, memahami dan menghargai makna dari kain kuning ini merupakan langkah kecil namun berarti untuk turut menghormati tradisi masyarakat Kalimantan yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan kebersamaan dengan alam.